Senin, Mei 17, 2004

LOGICAL STRUCTURE


Salah satu cara mengembangkan topik adalah dengan menggunakan logical
structure. Logical structure pada dasarnya adalah sebuah alat bantu untuk
menguraikan benang-benang kusut ke dalam sebuah diagram yang kita sebut
logical tree. Bentuknya semacam outline. Dengan demikian ia adalah sebuah
rencana (bukan a final product),sehingga sifatnya sangat terbuka untuk
mengalami penyesuaian-penyesuaian atau perubahan-perubahan.

Alat ini sangat bermanfaat untuk mengarahkan jalan berpikirnya audience
sehingga dari awal mereka sudah tahu kemana arah presentasi. Selain itu,
struktur ini juga berguna untuk bekerja dalam team, atau bagi mereka yang
belum terbiasa (terlatih) mengembangkan topik. Dengan memiliki suatu
logical tree, para anggota team tinggal memilih subtopik mana yang menjadi
tanggungjawabnya, dan kemana arah presentasi ini akan ditujukan.

Kalau struktur ini sudah digambarkan, dan segalanya sudah dipetakan, maka
tak ada alasan bagi saudara untuk tidak memulainya sama sekali. Outline
ini adalah sebuah rencana, dan rencana akan jadi kenyataan kalau saudara
segera memulainya.

Logikanya, struktur ini akan mendorong saudara membuat suatu point, lalu
mencari penjelasannya (dukungan-dukungannya) sampai tuntas. Intinya
terdiri dari headings, subheadings dan supporting details.

Darimana saudara harus memulainya?

Logical tree ini harus dimulai dengan apa yang kita sebut sebagai main
points, yaitu hal-hal pokok yang harus diberi jawabannya. Tentu saja main
points harus dibatasi. Jangan terlalu ambisius dengan bernafsu memberikan
seluruh penjelasan, seluas-luasnya. Ingatlah manusia punya kemampuan yang
terbatas dalam mengolah informasi. Lagian pula, manusia akan mengalami
fatigue (keletihan) bila dipaksa menerima banyak hal sekaligus. Jadi
saudara harus memotongnya, memfokuskan pada hal-hal yang paling penting
saja dan saling berhubungan. Jika saudara harus menyajikan banyak hal,
mungkin saudara harus berani meminta izin membagi presentasi itu ke dalam
beberapa presentasi dengan topik yang berbeda.

Main points yang dipilih haruslah menjawab pertanyaan yang kira-kira akan
diajukan audience (misalnya pengambil keputusan). Holcombe dan Stein yang
menulis buku Presentations for Decision Making mengungkapkan sebagai
berikut:

- Kalau main point-nya adalah rekomendasi atau suatu konklusi, maka
pertanyaannya adalah "why" dan jawabannya adalah a series of reasons.

- Kalau main point-nya adalah prosedur, maka pertanyaannya adalah "how",
dan tentu saja jawabannya adalah a series of steps.

- Kalau main point-nya adalah suatu deskripsi terhadap suatu analisis,
maka pertanyaannya adalah "what" dan jawabannya adalahparts of the whole.

Cobalah menerapkan pertanyaan di atas, dan Insya Allah saudara akan
dibantu berpikir. Dengan mengajukan pertanyaan "why" misalnya, saudara
mungkin akan merenung, berpikir, lalu sampailah pada jawaban-jawaban yang
menyenangkan dan memuaskan. Silahkan mencoba.